SUMPAH PEMUDA (dulu dan sekarang)
Pemuda Indonesia pada tanggal 28 Oktober 1928, berpikir bagaimana nasib bangsa ini, berjuang untuk kemerdekaan tanpa membedakan suku, ras, bahasa, agama yang ada di Indonesia.
Pemuda Indonesia pada 81 tahun yang lalu, berkumpul merumuskan Sumpah Setia, dan bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan rasa nasionalisme yang tinggi walaupun bebeda latar belakang daerah, namun mereka tetap bersatu untuk mencapai Indonesia Merdeka.
Dengan kebulatan tekad pada rapat ke II tanggal 28 Otober 1928 di Jakarta Menggema semangat pemuda dengan membacakan Ikrar besama yang selalu kita kenang dengan nama Sumpah Pemuda.
Dulu Pemuda Indonesia menjunjung Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan tapi kita lihat sekarang bahasa Inggris sudah mengeser bahasa Indonesia dan di perparah lagi dengan bahasa kalangan kaum muda Indonesia saat ini dengan bahasa yang menjadi trend bagi mereka yaitu bahasa gaul ..?. bahasa yang tidak jelas asalnya ini menjadi bahasa wajib kalau mau di bilang anak muda. Bahasa Indonesia seenaknya di campur dan dirubah seperti ”Saya” dirubah menjadi “eike”, “Mane ke te he” dan banyak lagi yang menyalahi tata bahasa Indonesia
Sekarang coba bayangkan bila dalam beberapa tahun ke depan semua orang berbicara dalam bahasa Inggris yang dicampur bahasa gaul dan bahasa Indonesia menjadi suatu hal yang langka di kalangan anak muda. Lantas di mana identitas sebagai bangsa Indonesia? Kita bukan negara Commonwealth, kemerdekaan Indonesia hasil darah perjuangan para pahlawan bangsa tidak seperti Malaysia dan Singapura yang kemerdekaanya adalah hadiah dari Negara Inggris. Dan tidak semua orang Indonesia bisa berbahasa Inggris jadi jangan di campur adukkan. Tempatkanlah dimana kita harus menggunaan bahasa Asing dan jadikanlah Bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulkan. Bahasa asing yang dicampur adukkan atau bahasa Gaul tidak menjadi ukuran kemajuan atau medernnya suatu bangsa. Mengaku sebagai bangsa Indonesia yang bermartabat dan harus mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi, karena semakin sedikit orang yang bangga berbahasa Indonesia. Lalu apakah kita harus menjadi Negara campur aduk atau Negara Gaul?
Pemuda Indonesia pada 81 tahun yang lalu, berkumpul merumuskan Sumpah Setia, dan bersama menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan rasa nasionalisme yang tinggi walaupun bebeda latar belakang daerah, namun mereka tetap bersatu untuk mencapai Indonesia Merdeka.
Dengan kebulatan tekad pada rapat ke II tanggal 28 Otober 1928 di Jakarta Menggema semangat pemuda dengan membacakan Ikrar besama yang selalu kita kenang dengan nama Sumpah Pemuda.
SOEMPAH PEMOEDA
Pertama :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928
Namun hari ini 28 Oktober 2009 seiring waktu berjalan dimana Pemuda Indonesia saat ini dalam mengisi dan menikmati kemerdekaan., justru menunjukkan kemunduran sebagai pemuda yang menjadi harapan dapat melanjutkan perjuangan pendahulunya. Pemuda saat ini terpecah belah, Pemuda dan Pelajar kita menjadi pragmatis, saling menghina menunjukkan kekuatan dan tawuran menjadi idiologi baru di kalangan pelajar kita. Bangga dengan produk dan bahasa luar negeri sehingga lupa akan budaya bangsanya sendiri. - KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH AIR INDONESIA
Kedua :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA, MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
- KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA MENGJOENJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA
Djakarta, 28 Oktober 1928
Dulu Pemuda Indonesia menjunjung Bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan tapi kita lihat sekarang bahasa Inggris sudah mengeser bahasa Indonesia dan di perparah lagi dengan bahasa kalangan kaum muda Indonesia saat ini dengan bahasa yang menjadi trend bagi mereka yaitu bahasa gaul ..?. bahasa yang tidak jelas asalnya ini menjadi bahasa wajib kalau mau di bilang anak muda. Bahasa Indonesia seenaknya di campur dan dirubah seperti ”Saya” dirubah menjadi “eike”, “Mane ke te he” dan banyak lagi yang menyalahi tata bahasa Indonesia
Sekarang coba bayangkan bila dalam beberapa tahun ke depan semua orang berbicara dalam bahasa Inggris yang dicampur bahasa gaul dan bahasa Indonesia menjadi suatu hal yang langka di kalangan anak muda. Lantas di mana identitas sebagai bangsa Indonesia? Kita bukan negara Commonwealth, kemerdekaan Indonesia hasil darah perjuangan para pahlawan bangsa tidak seperti Malaysia dan Singapura yang kemerdekaanya adalah hadiah dari Negara Inggris. Dan tidak semua orang Indonesia bisa berbahasa Inggris jadi jangan di campur adukkan. Tempatkanlah dimana kita harus menggunaan bahasa Asing dan jadikanlah Bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulkan. Bahasa asing yang dicampur adukkan atau bahasa Gaul tidak menjadi ukuran kemajuan atau medernnya suatu bangsa. Mengaku sebagai bangsa Indonesia yang bermartabat dan harus mempunyai rasa nasionalisme yang tinggi, karena semakin sedikit orang yang bangga berbahasa Indonesia. Lalu apakah kita harus menjadi Negara campur aduk atau Negara Gaul?
Tidak ada komentar