Tantangan Terbesar Golkar adalah Konflik Internal
Ketua Panintia Munas Golkar ke VIII di Pekanbaru, Andi Mattalata, dalam sambutan saat pembukaan Munas menyatakan, dalam usianya yang ke 45 tahun ini, tantangan terbesar Partai Golkar adalah konflik internal.
"Konflik internal ini bahkan bisa menghancurkan peradaban yang sudah berdiri ribuan tahun, akibat berebut kekuasaan, karena itu harus diwaspadai," ujarnya di Pekanbaru, Senin (5/10).
Menurut Andi, dalam konteks kekinian Golkar, semestinya segala perbedaan harus dijadikan dinamika organisasi dan bukan konflik. Selain itu juga diperlukan solidaritas, karena tanpa solidaritas partai akan ditinggalkan oleh rakyat.
"Dengan solidaritas ini Golkar harus kembali meraih kepercayaan rakyat dan Golkar harus kembali meraih suara terbanyak dalam Pemilu 2014," tegasnya.
Selain tantangan dari dalam sendiri, Golkar juga punya tantangan besar lainnya, yakni secara eksternal, dimana saat ini banyak kader Partai Golkar yang menjadi ujung tombak partai lain, baik karena kurang kepercayaan atau sebab lain.
"Sebagai orang yang pernah menjadi kader partai Golkar tentulah mereka mengetahui secara pasti apa dan bagaimana strategi Golkar meraih kemenangan sehingga bisa mereka jalankan dalam partai yang baru," ata Andi.
Karena itu, ke depan, posisi ketua umum menjadi penting dan sentral, tetapi Andi juga mengingatkan, ketua umum bukanlah segala-galanya. "Munas kali ini menjadi sebuah ruang untuk menentukan nasib Partai Golkar 5 tahun ke depan," katanya.
Sebagai Ketua Panitia Munas Golkar ke VIII, Andi juga melaporkan bahwa Munas Partai Golkar kali ini dihadiri oleh sekitar 1.200 peserta dan 1.000 peninjau. Sementara yang berhak memberikan suara sekitar 508 orang.
Rangkaian acara Munas Partai Golkar sudah dimulai sejak hari Minggu kemarin. Tadi pagi ada acara pembukaan Bazzar oleh Ny.Mufida Kalla dan Tournamen Golf. Sedangkan tema Munas Partai berlambang pohon beringan yang diusung kali ini adalah, "Solidaritas Partai Golkar untuk Kemajuan Bersama".
Menurut Andi, dalam konteks kekinian Golkar, semestinya segala perbedaan harus dijadikan dinamika organisasi dan bukan konflik. Selain itu juga diperlukan solidaritas, karena tanpa solidaritas partai akan ditinggalkan oleh rakyat.
"Dengan solidaritas ini Golkar harus kembali meraih kepercayaan rakyat dan Golkar harus kembali meraih suara terbanyak dalam Pemilu 2014," tegasnya.
Selain tantangan dari dalam sendiri, Golkar juga punya tantangan besar lainnya, yakni secara eksternal, dimana saat ini banyak kader Partai Golkar yang menjadi ujung tombak partai lain, baik karena kurang kepercayaan atau sebab lain.
"Sebagai orang yang pernah menjadi kader partai Golkar tentulah mereka mengetahui secara pasti apa dan bagaimana strategi Golkar meraih kemenangan sehingga bisa mereka jalankan dalam partai yang baru," ata Andi.
Karena itu, ke depan, posisi ketua umum menjadi penting dan sentral, tetapi Andi juga mengingatkan, ketua umum bukanlah segala-galanya. "Munas kali ini menjadi sebuah ruang untuk menentukan nasib Partai Golkar 5 tahun ke depan," katanya.
Sebagai Ketua Panitia Munas Golkar ke VIII, Andi juga melaporkan bahwa Munas Partai Golkar kali ini dihadiri oleh sekitar 1.200 peserta dan 1.000 peninjau. Sementara yang berhak memberikan suara sekitar 508 orang.
Rangkaian acara Munas Partai Golkar sudah dimulai sejak hari Minggu kemarin. Tadi pagi ada acara pembukaan Bazzar oleh Ny.Mufida Kalla dan Tournamen Golf. Sedangkan tema Munas Partai berlambang pohon beringan yang diusung kali ini adalah, "Solidaritas Partai Golkar untuk Kemajuan Bersama".
Sumber : KOMPAS.com
Tidak ada komentar